Sabtu, 18 Juli 2009

Trading OK,, Zakat OK!!!!

sebuah catatan dari salah satu guru saya seperti ini

Sebuah artikel sederhana dari orang yang saya hormati:

written by:

Mr. Imran s. Dalimi

(Wave Analyst)

Trading.

Bila anda ingin sukses dalam trading, ada 3 hal yang harus dimiliki :

a. Pengetahuan yang cukup mengenai technical analysis

b. Strategi trading.

c. Spiritualisme.

1. Analisa : Longterm. Intermediate- term, shortterm, very shortterm.

2. Strategi : a. Bila profit, indicator tidak mendukung, posisi harus

dilikwidasi.

b. Cut and double cover. (candoc).

c. Cut and double switch. (candswitch) .

d. Hedging profit.

Dalam pelaksanaan trading, awalnya memang kita membuat dulu prediksi harga mau kemana. Selanjutnya kita coba konsisten dengan prediksi yang kita buat. Misal menurut prediksi harga akan berjalan 300 point, begitu harga berjalan 100 point posisi tetap kita hold. Kita coba konsisten dengan prediksi yang kita buat.

Saya pikir ini adalah sesuatu yang salah. Dalam trading, yang penting adalah bagaimana meraih untung. Prediksi hanyalah alat bantu untuk meraih untung. Sesungguhnya tidak ada manusia yang tahu harga mau kemana. Technical analysis adalah sebuah analisa yang berdasarkan pada pola-pola pergerakan harga. Pola-pola pergerakan harga yang terjadi dimasa lalu ini sering kali berulang. Sehingga pola-pola tersebut dipakai untuk menebak pergerakan harga kedepan.

Disini sebetulnya kita bicara kecenderungan, bukan kepastian. Karena diwaktu yang lalu dan seringnya kalau pola itu muncul, gerakan selanjutnya adalah akan bergerak seperti ini. Maka bila pola tersebut muncul, kita lantas menebak gerakan selanjutnya adalah akan juga seperti ini. Jangan lupa ini adalah asumsi scenario yang diperkirakan akan terjadi berdasarkan pada pola pergerakan harga dimasa lalu.

Yang terjadi sebetulnya adalah sebuah pola yang tidak sama persis dengan pola yang terjadi dimasa lalu. Misalnya kita ambil contoh traditional charting pattern, symmetrical triangle. Triangle yang terjadi sekarang boleh saja sama. Tapi volumenya belum tentu sama, baik besarannya maupun pergerakan volume sebelum terjadinya pola, posisi oscillator, posisi retracement, posisi indicator setelah terjadinya pola, dsb.

Kesimpulannya adalah, jarang atau malah tidak ada yang sama persis pola yang sekarang dibandingkan dengan pola yang terjadi dulu. Bila demikian, menjadi tidak bijaksana bila kita konsisten dalam mengharapkan profit yang terjadi harus sesuai dengan price objective berdasarkan analisa yang kita buat .

Kita boleh konsisten, malah harus, dalam meletakkan stop loss. Begitu posisi transaksi telah menghasilkan pofit dan harga berjalan dengan volume menurun serta oscillator sudah memasuki extreme area, walaupun belum mencapai price objective, sebaiknya posisi dilikwidasi.

Yang lain yang perlu diingat adalah, keberhasilan bukanlah prestasi kita tapi merupakan pemberian Yang Maha Kuasa. Karena itu bila kita sudah berhasil untung dan indicator lain bergerak tidak mendukung, kita harus bergerak cepat. Ambil keuntungan tersebut.

Dalam trading harus selalu diingat, plus 5 adalah lebih baik dari pada minus 20. Kalau kita mau renungkan, jangankan trading divalas, hidup ini sesungguhnya adalah risk management. Yang kita bisa lakukan hanyalah membuat/mengambil langkah-langkah meminimalkan risk. Bukan menghilangkan risk. Sementara kita tidak bisa menghadirkan keuntungan. Keuntungan adalah semata-mata pemberian Tuhan.

Kalau begitu, prediksi untuk apa ?

Prediksi hanyalah sebuah alat bantu untuk kita bisa meraih untung.

Dalam kita melaksanakan trading, jangan pernah dilupakan besar nya keuntungan dibandingkan nilai investasi dan perolehannya dalam waktu perbulan. Ini penting, karena profit yang diraih harus lebih besar dari bunga deposito perbulan. Semakin besar semakin bagus. Bila profit yang diraih perbulan lebih kecil dari bunga deposito, transaksi valuta asing menjadi tidak menarik.

Dengan demikian, disini waktu memegang peranan yang cukup penting. Karena itu harus diusahakan, jangan pernah punya posisi floating loss berlama-lama. Untuk mencapai itu semua, dalam melaksanakan trading jangan hanya pada 1 komoditi. Selanjutnya timing entry dan timing exit dilakukan berdasarkan analisa baik secara longterm, intermediate- term, shorterm maupun very shortterm disertai dengan strategi yang tepat.

3. Spiritualisme.

Masalah spiritual merupakan hal yang sangat penting malah kalau boleh dikatakan merupakan masalah yang utama dalam melaksanakan sebuah trading. Pengetahuan technical analysis boleh tinggi. Bila tidak disertai dengan spiritual, tidak akan ada artinya. Trading tidak akan sukses.

Apa yang dimaksud dengan spiritual ?

Pada dasarnya yang dimaksud dengan spiritual disini adalah ajaran agama. Ikuti saja apa yang diminta untuk dilakukan oleh agama dan hindari apa yang dilarang oleh agama. Dalam hal ini berlaku untuk semua agama. Karena pada dasarnya tidak ada agama yang mengajarkan keburukan, semua agama mengajarkan kebaikan.

Dalam spiritual yang dimaksud disini, ada beberapa hal yang membutuhkan perhatian khusus. Yang dimaksud khusus adalah harga mati untuk tidak dilakukan juga ada yang harga mati harus dilakukan bila anda ingin sukses trading di valas.

Hal- hal tersebut adalah :

1. Jangan arogan.

Misal : a. Jangan bicara prediksi kepada orang lain.

Sesungguhnya tidak ada orang yang tahu harga mau bergerak kemana. Kalau ternyata prediksi anda benar, sebetulnya kebenaran dari prediksi tsb bukan merupakan prestasi anda tapi adalah pemberian Tuhan semata. Kalau toh terpaksa harus bicara prediksi, hendaknya selalu harus didahului dengan kata2, mudah2an, insya Allah,atau cenderung, sebelum bicara harga akan bergerak kemana.

b. Jangan bicara kepada orang lain tentang posisi transaksi

anda.

c. Bila anda meraih untung, jangan cerita keorang lain.

Apalagi dengan menunjukkan bukti berupa balance

sheet.

d. Jangan pernah merasa diri lebih dari orang lain. Karena

sesungguhnya kelebihan yang kita miliki adalah pemberian Tuhan bukan hasil dari usaha kita.

e. Jangan pernah bangga dalam segala hal. Karena

sesungguhnya segala hal yang membanggakan didiri kita

adalah semata-mata bukan hasil dari usaha kita tapi

merupakan pemberian Tuhan.

2. Jangan marah kepada orang lain.

3. Jangan mengambil hak/milik orang lain.

4. Selalu mendahulukan kepentingan orang lain dalam segala hal.

5. Jangan membicarakan kejelekan orang lain walaupun apa yang

diceritakan itu benar.

6. Jangan biarkan pikiran berkelana untuk memikirkan hal-hal yang

bersifat negatif.

7. Lakukan selalu 5 bentuk sedekah yaitu : harta, ilmu, tenaga,

senyum dan doa dalam keseharian hidup kita.

8. Bila berhasil mendapatkan profit, harus segera dikeluarkan dari

profit tsb sebagai berikut :

20% dari profit diberikan kepada panti asuhan.

Minimum 15% dari profit diberikan kepada orang miskin, orang

susah. Misalnya ke badan2 sosial seperti TPI peduli, Titian kasih

dsb. Disarankan 30%.

Jangan membelanjakan profit yang didapat sebelum pengeluaran pengeluaran diatas dikeluarkan lebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar