Minggu, 02 Agustus 2009

9 Cara Jitu Menghina Nabi, Ajaran dan Umatnya SEKALIGUS!

Assalamualaikum, Saya dapet tulisan lucu ini dari sebuah milis yang bertaut ke blog si penulisnya (guh)….ana rasa tulisan menarik ini bisa menjadi reflexi umat untuk tidak terpancing ke hal-hal yang merusak keislaman kita…

Membuat kartun amatiran, lalu menyertakan ayat-ayat palsu dan cuplikan hadis supaya hinaan tampak sesuai dengan kebenaran? Menurut saya itu cara tak bermutu. Hanya bombastis beberapa saat lalu lenyap. Paling ada yang terprovokasi dan marah-marah sedikit, tapi nama baik Nabi yang dijadikan sasaran tidak cacat sedikitpun.

Berikut ini beberapa cara menghina yang saya pikir punya efek sangat destruktif terhadap nama baik target. Tak sebatas merusak nama baik, tapi citra ajaran dan citra umatnya juga akan ikut hancur hingga taraf sulit diperbaiki. Trik ini dapat digunakan untuk menghina Nabi, ajaran dan umat manapun.



1. Menikahi anak dibawah umur sambil mengaku sedang mencontohperbuatan Nabi. Kemudian berkomplot dengan kroni-kroni yang ada diberbagai level, terutama dari elit partai religius, pemuka agama, penguasa agama dan elit pemerintahan untuk beramai-ramaimembenarkan aksi tersebut.
Ini sama dengan mengatakan beramai-ramai bahwa Sang Nabi adalah orang yang mengajarkan untuk menikahi anak dibawah umur.
2. Menikah lagi tanpa persetujuan istri dan anak-anaknya, sambil mengaku dirinya berbuat begitu karena sedang mengikuti teladan Nabi.
Ini sama dengan mengatakan bahwa Nabi adalah lelaki yang karena ngebet ingin kawin lagi, jadi tidak tidak peduli pada perasaan istri dan anak kandungnya sendiri.
3. Mengawini banyak perempuan, koleksi banyak sekali Istri, danmengembor-gemborkan ke seluruh dunia bahwa dirinya sedang mengikuti petunjuk nabi.
Sama dengan mengatakan bahwa Nabi adalah orang yang suka kawin dan mengajak umatnya untuk doyan kawin.
4. Membantai sebanyak mungkin orang tak bersalah (bisa pakai bom), lantas menuduh para korban yang berjatuhan sebagai kafir yangpantas dibunuh, kemudian menyatakan bahwa aksi itu sangat sesuai dengan ajaran sang Nabi. Mengaku melakukannya sepenuh hati demimemperjuangkan ajaran sang Nabi. Kemudian dibantu media-media sevisi, terus-menerus menyatakan ke seluruh dunia bahwa aksi biadab itu benar-benar sesuai dengan ajaran sang Nabi. Penghinaan ini semakin efektif saat ada ratusan massa (yang seolah-olah mewakili seluruh umat target) terus menyanjung dan memuja para pelaku pembantaian sebagai pahlawan yang membela ajaran sang Nabi.
Ini sama dengan mengatakan pada manusia sedunia bahwa Nabi mengajarkan ajaran sadis penuh terror yang berbahaya dan harus sangat diwaspadai.
5. Dalam setiap diskusi selalu berbelit-belit sambil menghina, mengutuk,memberi cap kafir, dan menuduh sesat kepada pihak yang berbeda pendapat, sambil menyatakan bahwa dirinya adalah orang yang lebih tahu, lebih berilmu, paling benar dan paling setia pada ajaran sang nabi.
Ini sama saja dengan mengatakan bahwa Nabi mengajarkan cara berpikir dan berdiskusi yang aneh. Menampilkan bahwa ajaran sang Nabi adalah racun yang membuat manusia jadi penuh permusuhan, merasa paling benar sendiri, gampang marah dan sulit diajak bertukar pikiran.
6. Mengajarkan anak-anak sejak kecil untuk membenci siapapun yang berbeda agama, memusuhi yang berbeda keyakinan. Mencuci otak anak-anak agar percaya bahwa semua orang yang berbeda adalah musuh yang harus dicurigai. Tentunya sambil menanamkan bahwa ajaran sang nabi adalah yang paling benar karena yang lain salah, musuh, boleh dibunuh dan diperlakukan semena-mena.
Selain sama dengan mengatakan bahwa Nabi anti kebersamaan dan ajarannya tidak cocok bagi masyarakat plural. Penghinaan seperti ini juga bisa digunakan dalam rangka mempersiapkan agen-agen yang siap digunakan dalam aksi-aksi penghinaan dimasa datang.
7. Mempolitisir ajaran nabi, menggunakannya untuk menggalang dukungan dan memaksa orang untuk tunduk. Denganmengatasnamakan Tuhan, menyingkirkan setiap lawan dengan menuduhnya tidak sesuai dengan ajaran Nabi. Berkuasa secara otoriter sambil terus mengaku sedang menjalankan ajaran nabi.
Ini sama dengan menampilkan bahwa Nabi adalah seseorang penggiat teokrasi yang haus kekuasaan. Ini juga membuat umat yang memeluk ajarannya tampak seperti orang-orang yang selalu menunggu kesempatan untuk menggulingkan pemerintahan di negara manapun mereka berada. Kalau ada penghinaan terhadap Tuhan, itu hanyalah bonus.
8. Sering beraksi anarkis, barbar, hobi marah-marah dan penuh kekerasan sambil terus berteriak-teriak bahwa aksinya sesuai ajaran nabi. Dengan pongah mengaku dirinya sedang membela dan memperjuangkan ajaran nabi.
Ini sama dengan menyatakan keseluruh dunia bahwa Nabi sifatnya gampang marah-marah dan suka menyelesaikan setiap masalah dengan cara kekerasan. Dan beliau menularkan sifat itu pada pengikutnya.
9. Memaksakan pendapat, memaksakan budaya asing, memaksakan keseragaman, memecah belah negara, menghina saudara sebangsa, menghina kebudayaan lokal sebagai biadab sambil mengatakan dirinya melakukan itu karena sedang melaksanakan dan memperjuangkan ajaran sang nabi.
Ini sama dengan menyatakan bahwa Nabi mengajarkan ajaran ga beres yang sangat cocok dipakai kaum penjajah sebagai alat mempersiapkan wilayah jajahan: Cabut penduduk dari kebudayaannya, pecah belah, adu domba lalu keruk sepuasnya.

Sedikit catatan:

* Untuk bisa efektif, cara-cara diatas harus dilakukan dari dalam. Bisa memanfaatkan para penyusup atau para munafik yang tampil paling suci padahal prilakunya paling merusak.
* Akan jauh lebih efektif jika pelaku penghinaan adalah seorang munafik yang dianggap sangat taat kepada ajaran Nabi target. Memang perlu waktu untuk menyusupkan agen perusak sampai sedalam itu, tapi hasilnya memang sesuai, pasti menghancurkan.

Tapi… seperti biasa… tak ada cara yang sempurna… termasuk dalam cara menghina Nabi.

Walaupun cara-cara diatas memang efektif untuk menghina dan menghancurkan citra Nabi, citra Umat dan citra Ajarannya sekaligus…. Masih ada sedikit kekurangan yang cukup serius: Nabi dan Umat yang dijadikan target harus mau berpikir agar bisa merasa terhina dan tersinggung. Dan itu adalah bagian yang tersulit. Memaksa orang untuk berpikir adalah hal yang sangat tidak mudah. Bahkan Tuhan pun hanya bisa sebatas menyuruh.

Jadi kalau yang dicita-citakan hanya provokasi ga mutu, dan targetnya hanyalah umat yang tidak mau berpikir atau malahan mengharamkan kegiatan berpikir, maka tidak usah repot membuang energi untuk menerapkan cara penghinaan canggih yang destruktif seperti diatas.

Sekian. Terimakasih. Silakan menambahkan, mengoreksi dan mengklarifikasi jika dirasa perlu. Siapa tahu ada poin yang anda anggap bukan hinaan, tapi justru sebagai pujian? Silakan dikritisi.

….

Oh, siapa tahu anda punya waktu untuk berpikir sedikit: Apakah penghinaan serius seperti diatas pernah terjadi? Pelakunya siapa? Targetnya siapa? Apakah yang dihina menyadari jika dirinya sedang dihina? Perlukah mereka disadarkan bahwa dirinya sedang dihina dan dihancurkan? Terus bagaimana caranya menyadarkan?

Tak perlu langsung dituliskan, dipikirkan semalam dua malam dulu juga bagus. Biar empuk.