Kamis, 23 Juli 2009

Kreatifitas Itu Punya Mahasiswa

Perlambatan perekonomian global akibat krisis ekonomi di Amerika Serikat berdampak pula pada perekonomian lokal. Perusahaan-perusahaan yang memiliki orientasi ekspor ke pasar Amerika maupun Eropa mulai melakukan PHK karena turunnya order dari luar negeri yang berdampak pada kondisi keuangan perusahaan.
Selain memakai formulasi pendekatan makroekonomi untuk mengatasi krisis seperti menekan laju inflasi, mempertahankan nilai tukar rupiah dan suku bunga SBI, mempertahankan daya beli masyarakat, mengurangi adanya capital outflow dan sebagainya perlu adanya upaya lebih memperhatikan sektor riil yang terbukti tahan banting menghadapi krisis ekonomi. Salah satunya adalah mengembangkan industri kreatif
Industri kreatif diyakini mempunyai kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Saat ini, semua negara berusaha mengembangkan industri berbasis ekonomi kreatif. Bangsa Indonesia memiliki keragaman sosial kultural yang menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah kering untuk mengembangkan industri kreatif. Industri kreatif dapat dijadikan sebagai industri andalan bangsa.
Industri kreatif sendiri adalah sebuah jenis industri yang tidak membutuhkan banyak modal dalam bentuk uang tetapi lebih mengutamakan modal dari sisi sumber daya manusianya, untuk itu perlu ditanamkan pola pikir kreatif di segala sisi kehidupan. Pendidikan tinggi perlu melakukan spesialisasi di bidang-bidang pendidikan industri kreatif, termasuk mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi kreatif, Industri kreatif mampu memberi sentuhan yang lebih kontekstual dengan kehidupan di era modern. Peranan pola pikir kreatif adalah bahwa tuntutan atas intensifikasi imajinasi dan kreativitas pada kegiatan ekonomi, bisnis, dan pendidikan di masa depan akan semakin besar. Bukan saja produk kreatif yang menjadi bagian dari ekonomi kreatif.
Ekonomi kreatif diharapkan membuka lapangan pekerjaan baru dan memberikan sumbangan terhadap perekonomian Indonesia. Tentu dampak nyatanya tidak akan didapat hanya dalam jangka waktu satu tahun, namun kedepan sasaran yang hendak dicapai dari Tahun Indonesia Kreatif 2009 adalah tersosialisasinya pemahaman akan ekonomi kreatif kepada masyarakat sehingga dapat tercipta produk yang inovatif sebagai pondasi pembangunan ekonomi masa depan. Untuk kepentingan ini maka pemerintah telah membuat blueprint ekonomi kreatif 2009-2025.
Menindaklamjuti blueprint pemerintah tersebut, Di Solo, di mana-mana terpampang spanduk bertuliskan “Solo Kreatif Solo Sejahtera”. Hampir semua perkantoran dari balaikota, rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, hingga pinggir-pinggir jalan terpajang tulisan itu. Dalam terjemahan saya tulisan itu tidak sekadar slogan baru ataupun sebuah tema tahunan yang didelegasikan dari pusat ke daerah. Lebih dari itu, tulisan Solo Kreatif Solo Sejahtera atau Indonesia Kreatif merupakan dorongan dan ajakan dari pemerintah bagi masyarakat untuk menjadi masyarakat yang kreatif, bukan stagnan sehingga akan terwujud ekonomi kreatif dan industri kreatif.
Melihat Kota Solo tidak memiliki potensi sumber daya alam yang dapat diandalkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi, sudah saatnya mengalihkan perhatian untuk mengembangkan industri kreatif guna mendorong peningkatan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Kota Solo sebagai wilayah perkotaan dan memiliki endownment advantage berupa tradisi budaya, hasil kerajinan berbasiskan kultural, hinterland kawasan Subosukawonosraten, jalur perlintasan Jakarta-Surabaya, merupakan potensi besar untuk pengembangan industri kreatif. Sebagai wilayah perkotaan, Solo memiliki fasilitas infrastruktur yang bagus, masyarakatnya memiliki tingkat pendidikan memadai, arus informasi dapat diakses dengan cepat dan mudah baik lewat media elektronik, cetak maupun Internet, banyak universitas yang dapat memompa kreativitas masyarakat untuk menghasilkan produk baru dan memiliki nilai tambah yang tinggi. Guna lebih memasifkan kreativitas masyarakat, Pemerintah Kota Solo perlu memberikan ruang yang cukup untuk berkembangnya ide kreatif masyarakat yang dieksplorasi dari potensi yang ada di Solo bahkan ide yang out of the box perlu digali sehingga ada temuan baru yang genuine produk Wong Solo serta dapat dijual baik ke pasar lokal, nasional bahkan internasional.
Peran mahasiswa
Ada tiga kelompok besar yang menjadi unggulan sektor ekonomi kreatif nasional yaitu fashion, kerajinan dan kriya. Sektor unggulan ekonomi kreatif yang lain adalah film dan musik nasional yang telah melahirkan karya film, animasi, fashion, musik, sofware, game komputer. Dengan demikian banyak aktivitas UKM yang bisa dibangun dari industri kreatif ini. Industri kerajinan, buah tangan, fashion, musik, film, makanan, desain grafis, animasi, perangkat lunak adalah sebagian dari lahan yang bisa di eksplorasi dalam industri kreatif ini. Kalaulah menjalankan sebuah industri haruslah bergantung pada permodalan, maka dalam industri kreatif sejumlah aktivitas bahkan dapat dilakukan tanpa modal sekalipun. Intinya bagi orang kreatif selalu ada jalan untuk beraktivitas.
Produk clothing, software, game, animasi, desain grafis, multimedia adalah bidang industri kreatif yang dekat dengan dunia mahasiswa. Karena itu, para mahasiswa dituntut untuk berperan aktif dalam industri kreatif ini, bahkan mahasiswalah sesungguhnya pelaku industri kreatif ini. generasi muda khususnya mahasiswa akan menjadi faktor kunci berjalannya industri kreatif di Indonesia.
Mahasiswa menempati kedudukan yang Spesial di mata masyarakat, banyak atribut disandang oleh mahasiswa misalnya gerakan pembaharu atau agent of change . Pembaharuan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti hasil pekerjaan yang membaharui. Pembaharuan ini juga bisa berarti modernisasi dimana hasil perubahannya menunjukkan hasil yang lebih baik. Kenapa dikatakan mahasiswa Sebagai Agent Of Change, karena mahasiswa berfungsi sebagai bagian dari masyarakat yang mampu mendorong, memotivasi, dan mempelopori terjadinya pembaharuan. Selain itu, mahasiswa juga sebagai bagian dari masyarakat yang dinilai memiliki intelektualitas dan pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya.
Tak bisa dipungkiri sebutan itu kini hanya tinggal harapan semata. Pada realitanya, sebagian besar mahasiswa sekarang hanyalah sekumpulan manusia manja. Komunitas konsumtif yang hanya membebani keluarga dan negara. Komunitas yang hanya jadi penonton dari tertindasnya masyarakat atas kesulitan ekonomi (kemiskinan). Dimanakah kepekaan yang harusnya timbul dari pengetahuan dan intelektualitas mereka?
Untuk itu mahasiswa harus berusaha mengatasi masalah finansial yang terjadi pada mahasiswa sendiri, karena mahasiswa harus memberikan teladan dan success story kepada masyarakat berhubungan dengan kemandirian finansial. Ingat, mahasiswa pemalas yang tidak bebas dari penyakit finansial, absurd ketika mereka berteriak saat menyerukan bebaskan rakyat dari kemiskinan pada saat mereka melakukan aksi demonstrasi.
Sebagai insan akademis pencipta, Mahasiswa harus bisa jadi driver, creator dan pelaksana Industri kreatif ini. Inovasi, semangat dan kreativitas yang menjadi inti dari Industri kreatif ini semuanya dimiliki mahasiswa.
Banyak jalur yang bisa menjembatani mahasiswa ke arah sana,di antaranya melalui Lomba
Karya Tulis Mahasiswa (LKTM), Lomba Karya Inovatif Mahasiswa (LKIM), dan Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diusahakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional beberapa kreasi mahasiswa Indonesia telah tumbuh menjadi
usaha dan berguna bagi masyarakat luas. Beberapa dari ratusan karya telah muncul ide-ide brilian yang cukup unik dan pantas diteliti serta dieksplorasi lebih jauh yang berguna bagi kehidupan dan pengetahuan manusia.
Ingat dari lumpur yang becek sekalipun mungkin ditemukan mutiara , asah otak anda, tunjukkan anda mahasiswa insan akademis pencipta dan pengabdi masyarakat.